Jakarta, 18 Mei 2022 – Sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan Erection Girder Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas yang dilakukan oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) bersama KSO Waskita Bersama Vision First dan Waskita Beton Precast, rekayasa lalu lintas di area Jalan Galunggung akan dilakukan mulai dari tanggal 18 Mei – 20 Mei 2022, pukul 22:00 – 04:00 WIB.
Jalan Galunggung akan ditutup selama pekerjaan Erection Girder berlangsung, pengalihan lalu lintas akan dilakukan sebagai berikut:
- Lalu lintas dari Manggarai menuju Jalan Jenderal Sudirman dialihkan melalui Jalan Gembira – Jalan H.R. Rasuna Said dengan memutar balik di depan Gedung Bappenas – Jalan H.O.S. Cokroaminoto Imam Bonjol – Jalan Jenderal Sudirman atau melalui Jalan Madiun – Jalan Imam Bonjol – Jalan Jenderal Sudirman.
- Sedangkan lalu lintas dari arah Karet menuju Manggarai akan dialihkan melalui Jalan Margono Djoyohadikoesoemo – Jalan Galunggung – Belok Kanan ke Jalan Jenderal Sudirman arah Semanggi memutar balik melalui kupingin BNI ke arah Harmoni.
Oleh karena itu, para pengguna jalan diimbau untuk menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan.
KSO Waskita Bersama Vision First dan Waskita Beton Precast selaku pelaksana bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan di sekitar lokasi pelaksanaan pembangunan untuk membangun Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) demi menghadirkan fasilitas publik yang nyaman, ramah, dan mengutamakan penggunaan transportasi publik bagi masyarakat.
PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek yang juga dikenal dengan “MITJ” didirikan pada tanggal 12 Februari 2020, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia pada Rapat Terbatas (Ratas) pada tanggal 8 Januari 2019, perihal penyederhanaan manajemen transportasi di wilayah Jabodetabek yang dimiliki 51% oleh PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda) dan 49% oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT MITJ diharapkan dapat melakukan inisiatif integrasi untuk menciptakan integrasi transportasi di Jabodetabek mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dan keterpaduan transportasi, selain melaksanakan pembangunan Transit Oriented Development (“TOD”) di sekitar kawasan stasiun.
PT MITJ didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai perusahaan dalam bidang transportasi kereta api yang mengelola transportasi perkeretaapian terintegrasi dan mengembangkan TOD di wilayah Jabodetabek serta kegiatan usaha investasi terkait lainnya disertai dengan kajian komprehensif terkait implementasi integrasi transportasi di wilayah Jabodetabek demi mewujudkan aspirasi masyarakat Jabodetabek akan transportasi terintegrasi.